Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah jenis bisnis yang beroperasi dalam skala kecil hingga menengah, baik dari segi jumlah karyawan maupun omset. UMKM sering kali menjadi penopang utama ekonomi lokal, tidak terkecuali di Aceh. UMKM ini sering kali menyediakan lapangan pekerjaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu contoh UMKM yang menarik adalah usaha busana yang menawarkan pakaian modern dengan desain stylish dan up-to-date. UMKM busana ini menggabungkan elemen desain kontemporer dengan sentuhan lokal, menyediakan produk seperti busana kasual, busana muslim, dan aksesori trendi. Dengan fokus pada kualitas dan inovasi, UMKM busana ini memainkan peran penting dalam memperkenalkan dan mempopulerkan produk fashion yang unik dan relevan di pasar.
Teungku Muhammadallah adalah seorang pemuda Aceh sekaligus dewan guru Dayah Babussalam Al-Aziziyah yang sekarang berumur 36 tahun tumbuh di keluarga sederhana. Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat yang besar terhadap kewirausahaan dan busana. Namun, bukan hanya minat yang mendorongnya untuk terjun ke dunia bisnis busana, tetapi juga keinginannya untuk melestarikan budaya Aceh yang kian tergerus oleh arus modernisasi. Teungku Muhammadallah memiliki pandangan bahwa busana tradisional Aceh bisa dikemas secara modern tanpa kehilangan esensinya. Ia berkomitmen untuk memperkenalkan keindahan busana Aceh kepada masyarakat luas melalui UMKM yang didirikannya.
UMKM busana yang didirikan oleh Teungku Muhammadallah bersama istrinya bernama Duta Busana, toko ini menawarkan berbagai macam pakaian yang dirancang dengan cermat. Produk-produk yang ditawarkan meliputi pakaian kasual, sarung dengan motif Pintoe Atjeh, dan pakaian adat yang dimodifikasikan agar sesuai dengan tren fashion terkini. Teungku Muhammadallah memastikan bahwa setiap pakaian yang diperoleh olehnya memiliki kualitas tinggi dan detail yang sempurna. Ia percaya bahwa busana tidak hanya soal tampilan, tetapi juga soal kenyamanan dan makna yang terkandung di dalamnya.
Selain pakaian, Tgk. Muhammadallah juga menawarkan aksesori seperti songket, dan kerudung. Produk-produk ini dibuat oleh pengrajin lokal dengan menggunakan teknik-teknik yang sangat profesional. Pengrajin yang diambil oleh beliau adalah santriwati-santriwati dayah Babussalam Al-Aziziyah yang dididik langsung oleh ustazah yang sudah profesional. Hasil jahitan mereka sangat baik dan cukup teliti sehingga bahan yang diproduksi sangat memuaskan.Ini salah satu wadah bagi para santriwati dalam mengembangkan bakat mereka disamping itu juga menjadi langkah awal bagi mereka untuk terjun di dunia bisnis.
Perjalanan Tgk. Muhammadallah dalam dunia bisnis dimulai pada tahun 2011. Pada awalnya, ia hanya memiliki modal kecil yang dikumpulkannya dari hasil bekerja sambil mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada santri-santri dayah Babussalam Al-Aziziyah dan masyarakat di luar dayah seperti anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Dengan tekad dan visi-misi yang jelas, ia memulai usahanya dari nol. Ia belajar dengan guru-gurunya dan membuat strategi untuk usahanya serta mempromosikannya melalui media sosial. Berkat kerja keras dan keuletannya, bisnis Tgk. Muhammadallah mulai dikenal luas khususnya masyarakat Jeunieb, dan para pelanggan pun mulai berdatangan.
Pada tahun 2016, Tgk. Muhammadallah berhasil membuka toko Duta Busana. Toko ini dengan cepat menjadi destinasi belanja yang popular di kalangan masyarakat lokal. Dalam waktu yang relatif singkat, UMKM busana Tgk. Muhammadallah berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa.
Namun, pada akhir 2019, pandemi COVID-19 atau dikenal dengan Coronavirus menghantam ekonomi global, termasuk UMKM lokal. Toko Duta Busana salah satu UMKM lokal mengalami dampak besar dari pandemi tersebut. Pembatasan sosial dan lockdown yang diterapkan oleh menteri kesehatan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona membuat banyak orang enggan keluar rumah dan berbelanja. Penurunan jumlah pelanggan dan pengunjung toko menurun sangat drastis sehingga memengaruhi pendapatan Toko Duta Busana secara mendasar.
Pada pertengahan 2020, dengan segala strategi, tekad, dan do’a, beliau berhasil membuka kembali toko Duta Busana dan membangkitkannya dari keterpurukkan dengan protokol kesehatan yang ketat. Meski jumlah pelanggan tidak lagi seperti sebelum masa pandemi, toko ini mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif. Keberhasilan ini merupakan hasil dari ketekunan, inovasi, dan dukungan dari berbagai komunitas lokal.
Toko Duta Busana milik Tgk. Muhammadallah terletak di pusat kota Jeunieb, Aceh. Lokasinya yang cukup strategis membuat toko ini mudah dijangkau oleh masyarakat. Toko Duta Busana menawarkan produk-produk busananya yang diperoleh dari berbagai daerah, kualitas produk busana yang ditawarkan dapat dilihat dari detail penjelasan yang diberikan ketika pelanggan membeli. Jeunieb, yang sebelumnya kurang dikenal dalam peta fashion, kini menjadi pusat perhatian masyarakat setempat berkat keberadaan toko Duta Busana Tgk. Muhammadallah. Lingkungan yang nyaman dan ramah menambah daya tarik bagi para pelanggan yang berkunjung.
Keinginan Tgk. Muhammadallah untuk membuka usaha busana didorong oleh beberapa faktor. Pertama, ia ingin mengangkat dan melestarikan budaya Aceh melalui busana. Menurutnya, busana adalah salah satu cara jenius untuk memperkenalkan dan menjaga tradisi kepada generasi muda. Dengan menggabungkan elemen modern dan tradisional, Tgk. Muhammadallah berharap dapat menciptakan produk yang tidak hanya indah, tetapi juga bermakna.
Kedua, Tgk. Muhammadallah memiliki keinginan kuat untuk membantu perekonomian dayah. Ia bekerja sama dengan orang-orang terdekatnya untuk memproduksi pakaian dan aksesori, sehingga sebagian hasil yang diperoleh bisa disumbangkan untuk fasilitas dayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dayah dan sekitar. Dalam hal ini, Tgk. Muhammadallah tidak hanya berperan sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkontribusi positif bagi komunitasnya.
Ketiga, Tgk. Muhammadallah ingin membuktikan bahwa UMKM dapat bersaing dengan industri besar jika dikelola dengan baik dan penuh dedikasi. Ia berharap kesuksesannya dapat menginspirasi para pemuda dan santri-santri lainnya di Aceh untuk berani bermimpi, berusaha meraih cita-cita, dan tidak takut mengambil keputusan.
Perjalanan Tgk. Muhammadallah dalam membangun UMKM busana tidaklah mudah. Ia memulai usahanya dengan modal yang sangat terbatas. Dengan kecerdasan, kreativitas, dan kegigihannya, ia merancang strategi-strategi untuk mempertahankan bisnisnya. Tgk. Muhammadallah juga aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan usahanya. Ia menyadari bahwa di era digital, kehadiran online sangat penting untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Dalam menjalankan usahanya, Tgk. Muhammadallah selalu berpegang pada prinsip-prinsip Islam. Ia percaya bahwa kesuksesan harus diraih dengan cara yang halal dan penuh berkah bukan keserakahan dan kecurangan. Seperti dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَࣖ
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): ‘Ya tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkan lah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
Selain itu, Tgk. Muhammdallah juga mengutip hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad, yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila bekerja, ia bekerja dengan itqan (tepat dan sempurna).
Hadits ini selalu menjadi pengingat bagi Tgk. Muhammadallah untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap barang yang diperjualkan. Ia percaya bahwa dengan bekerja keras, kegigihan, dan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, Allah SWT akan memberikan hasil yang terbaik.
Sebagai seorang santri dan dewan guru yang tumbuh dalam lingkungan pesantren (dayah), Tgk. Muhammadallah juga sangat terinspirasi oleh konsep “dayahpreneur”. Dayahpreneur adalah istilah yang menggabungkan antara nilai-nilai kewirausahaan dan pendidikan pesantren. Tgk. Muhammadallah percaya bahwa nilai-nilai agama yang diajarkan di dayah seperti kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab dapat diaplikasikan dalam dunia bisnis.
Tgk. Muhammdallah juga sering mengadakan pelatihan kewirausahaan di dalam dayah dan luar dayah. Ia berbagi pengalaman dan ilmu kepada para-para santri di dayah Babussalam Al-Aziziyah tentang bagaimana memulai dan mengelola bisnis dengan baik. Dengan begitu, ia berharap dapat menciptakan lebih banyak dayahpreneur yang mampu berkontribusi positif bagi perekonomian dan masyarakat.
Dalam setiap pelatihan, Tgk. Muhammadallah selalu menekankan pentingnya niat yang ikhlas dalam berbisnis. Ia mengutip surah Al-Ikhlas sebagai landasan dalam setiap usahanya:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala
sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan dia”
Niat yang ikhlas dalam berbisnis, menurut Tgk. Muhammadallah adalah kunci utama untuk meraih keberkahan dan kesuksesan. Ia juga mengingatkan para santri untuk selalu mengutamakan kualitas dan kejujuran dalam setiap bisnis yang dilakukan.
UMKM busana milik Tgk. Muhammadallah di Jeunieb, Aceh, adalah contoh nyata bagaimana semangat, dedikasi, dan nilai-nilai agama dapat membawa kesuksesan dalam dunia bisnis. Dengan menggabungkan unsur tradisional dan modern, Tgk. Muhammadallah berhasil menciptakan usaha yang berkualitas dan bermakna.